Minggu, 25 November 2012

Sistem Tata Surya

Teori Asal Usul Tata Surya 


Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari . Banyak hipotesis tentang asal-usul tata surya telah ditemukan para ahli , diantaranya adalah sebagai berikut : 

A. Hipotesis nebula (teori Kabut )
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775, kemudian disempurnakan oleh Simon de Laplace pada tahun 1796, hipotesis ini lebih dikenal hipotesis nebula Kant-Laplace. Hipotesis nebula ini terdiri dari beberapa tahap.
  1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar
  2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
  3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari
 

Gambaran proses hipotesis nebula yang merupakan salah satu teori yang di yakini para ahli fisika dapat menjelaskan asal usul tata surya

B. Hipotesis Planetisimal dan Pasang Surut Bintang

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukaan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forrest R Moulton pada tahun 1900. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada mulanya tata surya berupa matahari saja. Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

Pada tahun 1917 James Jean dan Herold mengemukakan teori yang hampir mirip dengan teori planetisimal yang biasa disebut teori pasang surut. Teori ini menyatakan bahwa sejak awal memang sudah ada dua matahari, gaya gravitasi salah satu matahari mengakibatkan materi matahari yang lain sedikit-demisedikit meninggalkan permukaannya, selanjutnya terbentuklah planet-planet.
C. Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi dikemukakan oleh GP.Kuiper pada tahun 1950. Hipotesis ini menyatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.
Bagian tepi cakram yang berupa gas dan debu mulai bertarikan, sehingga terbentuk gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini disebut protoplanet yang lambat laun makin dingin dan padat yang pada akhinya membentuk planet


A
D. Hipotesis Big Bang
 

Big Bang adalah istilah untuk menggambarkan suatu ledakkan yang sangat besar. Beberapa ilmuan percaya bahwa tata surya kita ini dulunya merupakan suatu bintang yang ukurannya sangat besar. Dalam kurun waktu beberapa juta tahun, umur bintang tersebut habis dan meledak.
Ledakkan yang ditimbulkan sangatlah dahsyat karena ukuran dan energi yang dimiliki bintang tersebut. Ledakannya setara dengan 5 x 1025 kali kekuatan bom nuklir sebesar 1 ton. Partikel – partikel yang terlontar akibat ledakkan tersebut menyatu dan memadat akibat gaya gravitasi dan energi dari ledakkan tersebut. Dan jadilah benda – benda langit seperti yang kita ketahui sekarang.


E. Hipotesis Bintang Kembar 

Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut, dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah susunan tata surya.




Dalam Tata Surya, terdapat sembilan planet besar dengan 61 satelit dan asteroid yang tak terhitung jumlahnya, semuanya berevolusi mengelilingi satu bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya.
Sembilan planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Mari kita ingat kembali nama-nama planet dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari matahari.
Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti bulan.
Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan induknya. (Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya. Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang angkasa.
Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi. Dan jika ia berotasi lebih cepat, ia akan menjauh dari bumi dan tak menjadi satelit bumi lagi.

Sekarang mari kita amati matahari, pusat Tata Surya kita.
sunflower1600.jpgsol1600.jpgscorched1600.jpg
Matahari
Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat panas dan berpijar. Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya, matahari sendiri merupakan bom nuklir yang sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan energi yang dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi.
Matahari bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat kuat dari permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari akan gelap, dan permukaan bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan ada kehidupan di bumi ini. 


Gaya Tarik Gravitasi Matahari
Benda langit yang tak terhitung jumlahnya bergerak teratur secara sempurna tanpa saling bertubrukan karena Allah menempatkan mereka ke dalam orbitnya dengan tepat. Orbit adalah lintasan sebuah planet atau komet ketika berevolusi terhadap matahari. Tak satu pun planet yang berhenti mengikuti lintasan ini kecuali hilang di angkasa raya. Semua ini karena planet-planet mengalami gaya gravitasi matahari. Ketika kamu membaca tulisan ini, bumi kita bergerak dalam orbitnya dengan kecepatan 108,000 kilometer (700,000 mil ) per jam mengelilingi matahari. Penjelasan berikut mungkin dapat membantumu membayangkan kecepatannya yang dahsyat: kecepatan maksimal sebuah mobil kira-kira 200 kilometer (125 mil) per jam. Artinya kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 540 kali kecepatan mobil. Contoh lain adalah sebuah peluru bergerak 1,800 kilometer (1,100 mil) per jam. Kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 60 kali kecepatan peluru.
Karena tingginya kecepatan bumi, gaya tarik gravitasi matahari menjadi sangat penting. Jika matahari mengurangi kekuatan gravitasinya, kita akan melayang-layang di angkasa bersama bumi kita. Hal ini akan mengakhiri keberadaan bumi.
Selain itu, tidak hanya matahari yang memiliki gaya tarik gravitasi. Planet-planet di Tata Surya juga memiliki gaya gravitasi sendiri-sendiri. Misalnya, gaya gravitasi bumi terhadap bulan. Karena gaya gravitasi ini, bulan terus berada pada jarak tertentu. Karenanya, bumi tidak bertabrakan dengan bulan. Tak diragukan, Allah dengan KekuasaanNya yang maha luas telah mencegah Bulan menimpa Bumi.
Ada gaya gravitasi lain yang mirip dengan matahari, yang khusus dirancang untuk kehidupan manusia. Ia adalah gaya gravitasi bumi yang memberi kita berat badan. Gaya gravitasi, yang kita ketahui sebagai berat badan kita, membuat kita tetap berada di muka bumi dengan kemampuan berjalan dan berlari dengan mudah tanpa melayang ke angkasa.
Masih ada satu hal penting lain mengenai gravitasi: Gravitasi tidak boleh melebihi ataupun kurang dari yang seharusnya. Jika kurang, kamu akan berjalan di udara, dan tak mampu menyentuh lantai dengan kakimu. Kamu tak akan bisa bergerak seperti yang kamu mau; kamu selalu melayang dari satu tempat ke tempat lain, akan memantul ketika melangkah dan menjejakkan kaki di langit-langit. Jika gaya gravitasi lebih besar, kamu tak akan mampu berjalan karena kamu terperosok ke dalam tanah. Maka, kamu hanya akan bisa merangkak pelan sepanjang jalan.

 bumi-kita2.jpgbumi-kita.jpgbumi-kita3.jpg
Planet
Telah disebutkan sebelumnya bahwa planet adalah benda langit yang berevolusi mengelilingi bintang. Dibagian ini, akan kita amati planet-planet di tata surya dimana bumi kita berada. Jika kita menganggap bahwa tata surya adalah lingkaran, matahari tepat di tengahnya.
Mendekati matahari, kita akan menjumpai Neptunus. Planet ini juga sangat dingin; suhu permukaannya sekitar -218°C (-360°F). Atmosfernya mengandung gas yang beracun bagi manusia. Disamping itu, badai yang kecepatannya mencapai 2.000 kilometer (1,250 mil) per jam bertiup di permukaannya.
Bergerak kembali ke matahari, di tengah-tengah lingkaran, kita temui Uranus. Uranus adalah planet terbesar ke-tiga di Tata Surya. Suhunya -214oC (-353oF), berarti planet ini sudah cukup dingin untuk membekukan kita dalam sedetik. Atmosfirnya mengandung gas beracun yang tentunya tidak akan memberikan kehidupan.
Jika perjalanan kita teruskan ke arah matahari, akan kita jumpai Saturnus. Ia adalah planet terbesar kedua dalam tata surya, dikenal dengan cincin yang melingkarinya. Cincin ini terbuat dari gas, batu-batuan, dan es. Suhu planet ini sekali lagi tidak sesuai bagi kehidupan manusia: -178°C (-288°F).
Semakin mendekati matahari, kita berjumpa dengan Jupiter, planet terbesar dalam Tata Surya. Jupiter adalah planet yang besarnya 11 kali planet bumi. Keadaan planet ini pun tidak sesuai untuk hidup, dan merupakan tempat yang sangat dingin.
Setelah Jupiter adalah Mars. Mars adalah planet mati yang tidak pernah dibandingkan dengan bumi. Tidak ada kehidupan di Mars. Ada beberapa alasan: Pertama, atmosfir Mars merupakan campuran mematikan yang mengandung karbon dioksida pekat. Kedua, tak ada air disana. Ketiga, suhu di Mars sekitar -53oC (-63oF). Terakhir, terdapat angin yang sangat kuat serta badai pasir yang terjadi setiap saat.
Planet biru yang muncul setelah Mars adalah Bumi. Kita akan membicarakannya di bab terakhir buku ini. Sementara itu, ingatlah anak-anakku, Bumi adalah satu-satunya planet yang memungkinkan bagi adanya kehidupan.
Semakin dekat ke matahari, pencarian kita akan sampai di planet Venus. Venus merupakan bintang paling terang setelah matahari dan bulan. Karena itulah, manusia telah mengenalnya sejak lama. Meskipun planet-planet yang sama jauhnya dengan Venus juga telah dikenal oleh manusia, Venus memiliki terang yang tak tertandingi baik pada waktu pagi maupun malam. Kebalikan dari planet-planet lain, Venus sangat panas. Suhu permukaannya mencapai 450oC (840oF), cukup untuk meleburkan segala sesuatu. Ciri lain dari Venus adalah ketebalan atmosfirnya yang terdiri atas lapisan karbon dioksida. Selain itu, atmosfir Venus memiliki lapisan asam setebal beberapa kilometer. Tidak ada satupun makhluk hidup yang dapat hidup disana walau sedetik.
Kita tinggalkan Venus, kita temui Merkurius, planet yang paling dekat dengan Matahari. Rotasinya sangat lambat karena dekat dengan matahari sehingga planet tersebut hanya membuat tiga putaran penuh selama dua kali berevolusi mengelilingi matahari. Inilah mengapa salah satu sisi Merkurius sangat panas sedangkan sisi lainnya sangat dingin. Perbedaan malam dan siang pada Merkurias sebesar 1,000oC (1,800oF). Tentu saja lingkungan seperti ini tak mendukung adanya kehidupan.
Perjalanan kita sejauh ini menunjukkan bahwa selain bumi, tak ada satupun planet di Tata Surya yang memungkinkan bagi kehidupan. Semuanya tidak memiliki kehidupan dan tak berpenghuni. Namun, Bumi kita adalah planet yang menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup. Dengan hijaunya hutan dan birunya laut, ia nampak sangat cantik dari angkasa. Astronot pertama yang sampai di bulan kagum oleh pemandangan penuh warna dan cerah yang dimiliki bumi kita.
 winterborn1600.jpg
Benda Langit Lainnya
Benda langit lain di Tata Surya adalah komet, asteroida, dan meteorit. Semuanya adalah benda-benda langit yang tersisa dari nebula ketika pembentukan Tata Surya empat sampai enam milyar tahun yang lalu.
- Komet terbentuk dari gas dan debu-debu terpadatkan. Kadang-kadang, orbitnya membawa mereka mendekati matahari. Ketika komet mendekati matahari, permukaannya menjadi menguap karena panas. Penguapan ini menimbulkan cahaya terang. Bola besar dari gas dan debu muncul disekitar inti. Bola gas dan debu ini disebut “coma.” Terdapat juga ekor gas dan debu yang terhubung ke “coma”.METE
Meteor adalah batu-batuan di angkasa. Biasanya, mereka teramati di antara orbit Mars dan Yupiter. Beberapa diantara mereka, diameternya mencapai 1,000 kilometer (620 mile).
Meteorit adalah benda langit padat yang jatuh ke bumi dari angkasa. Kepingan batu, atau campuran batu dan besi, terpisah dari meteor atau komet. Misalnya suatu ketika bumi melintasi awan debu yang tersisa dari komet, benda dalam awan debu tersebut akan terbakar di atmosphere. Mereka terbakar ketika memasuki atmosfer bumi dan meninggalkan garis terang cahaya di langit. Inilah yang dinamakan meteor. Kadang-kadang, jika mereka tidak habis terbakar, meteor akan menumbuk bumi. Meteor-meteor yang dapat mencapai bumi dinamakan aerolit atau meteorit.
Renungkanlah satu hal penting di sini: meteor yang mencapai atmosphere kadangkala bisa sampai di bumi. Saat mereka jatuh, kerusakan yang diakibatkannya berbeda-beda, tergantung pada besarnya. Bumi kita sangat mungkin kejatuhan meteor setiap saat, akan tetapi Allah telah menciptakan mereka secara khusus sehingga mereka selalu terbakar dan musnah di atmosphere sehingga tidak membahayakan kita. Allah melindungi kita dengan menunjukkan kemurahan dan kasih sayangNya. 

Sumber :
 -http://learnwithedo.wordpress.com/2008/03/21/sistem-tata-surya-alam-semesta/ 
- http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/Fisika/Sistem%20Tata%20Surya/
-http://lordridho.wordpress.com/sains-dan-lingkungan/asal-usul-tata-surya/


1 komentar:

Here are the betting lines for the 2021/22 NFL season - Sporting
NFL Season Odds · Ravens 2021 · Over/Under 1.5 · Over/Under 1.5 토토 사이트 모음 · Under 2.5 · Over/ Under 3.5 · Over/Under 1.5 · Over

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More